MIRABILIS
Sejak kecil, bapak mengatakan “sebelum tidur jangan langsung
terlelap, coba kamu bayangkan nanti kalau sudah besar kamu mau jadi apa,
bayangkan kamu mampu melakukan hal-hal yang kamu inginkan, kalo begitu
terlentang langsung tidur itu namanya bodoh, tidak punya pikiran”!
Mungkin kalimat beliau terdengar kasar apalagi menggunakan nada batak, sudahlah
kasar!
Di usia seperti itu, aku, si anak kecil yang melakukan suatu
hal, hanya ingin membuktikan kepada bapak dan mamak kalau putri kecilnya memang
pintar dan ingin dibangga maka tanpa bertanya dan ragu sebelum tidur akan
selalu berangan-angan. Dan tanpa diduga kebiasaan ini terus berlangsung
hingga sekarang usia dewasa. Dulu aku tidak mengerti apa tujuan bapak berkata
seperti itu. Tetapi sekarang aku menyadari kebiasaan tersebut membuatku jadi
berani bermimpi. Terlalu berani hingga aku memiliki banyak sekali mimpi. Mimpi
yang terlalu banyak itu membuatku sangat bersemangat dan jantungku
berdebar-debar saat membayangkannya. Begitu sangat menyenangkan.
Tetapi semakin bertambah usia aku menyadari bahwa memiliki
banyak mimpi memang bagus, tetapi mewujudkan nya ternyata sulit. Banyak mimpi
yang saya coba wujudkan tetapi semua berhenti ditengah jalan, hanya semangat di
awal. Setelah membaca buku “Filosofi Teras” karya Henry Manampiring, aku
menyadari bahwa selama ini aku hanya membayangkan hasil akhir dari mimpi yang
begitu indah, aku tidak membayangkan tahapan yang harus aku lalui untuk
mencapai hasil akhir dari mimpi. Aku tidak membayangkan tindakan yang perlu ku
lakukan untuk melangkahi setiap tangga untuk mencapai garis finish. Aku hanya
membayangkan yang indahnya saja. Sehingga ketika ku temukan kendala dalam
melangkah, tidak sesuai prediksi, aku menganggap itu gagal dan aku berhenti.
Dan coba lagi dengan mimpi baru. Menemukan kendala, berhenti dan coba lagi
dengan mimpi baru. Begitu terus, terus dan terjadi secara berulang-ulang.
Dalam Filosofi Teras, Henry mengatakan bahwa ” Kegagalan
tidak dilihat sebagai indikator seseorang terlahir bodoh, tetapi sebagai hambatan
sementara yang bisa dilampaui dengan usaha”. Dan Filosofi teras juga
mengajarkan bahwa mencapai mimpi sesungguhnya tidak sepenuhnya berada dibawah
kendali kita sehingga kita dipersiapkan untuk menghadapi kegagalan. Dengan
persiapan tersebut kita memiliki cara menghadapi kegagalan ataupun jika tidak
memiliki cara menghadapi gagal setidaknya kita memiliki kemampuan untuk
menerima kegagalan (supaya tetap waras hehehe).
Dan disini tentu saja aku akan terus berusaha menggapai
mimpi dengan strategi baru (Aseeeek). Terinspirasi dari Buku Atomic Habits
karya James Clear, yang mengatakan bahwa ” Changes that seem small and
unimportant at first will compound into remarkable results if you’re willing to
stick with them for years. We all deal with setbacks but in the long run, the
quality of our lives often depends on the quality of our habits. With the same
habits, you’ll end up with the same results. But with better habits, anything
is possible”.
So, disini aku akan memulai menggapai mimpi dengan langkah-langkah yang kecil
dan konsisten untuk membentuk better habits dan berharap dapat
mewujudkan mimpi yang Indah (Mirabilis)
Wish Me Luck
Mirabilismora
Comments
Post a Comment